Profil PBB ( Perserikatan Bangsa-Bangsa )

| Minggu, 25 Januari 2015

Perserikatan Bangsa-Bangsa: Sejarah dan Profil PBB


Sahabat Pustakers, pada kesempatan kali ini Pustaka Sekolah akan berbagi artikel mengenai PBB. United Nations Organization (UNO) atau PBB dapat dipandang sebagai kelanjunjutan dari LBB. Liga bangsa-bangsa gagal dalam melaksanakan tugasnya, sehingga banyak anggotanya yang keluar dan dengan pecahnya PD II bulan September 1939, maka secara tidak langsung LBB bubar.
Pada awal terjadinya Prang Dunia II, para pemimpin dunia atau negarawan dari berbagai negara kembali memikirkan usaha-usaha yang dapat ditempuh dalam menciftakan dan memelihara perdamaian dunia yang kekal dan abadi. Organisasi PBB berdiri setelah melalui proses permufakatan dan perjanjian-perjanjian perdamaian, selama berlangsungnya Perang Dunia II an pasca Perang Dunia II.
PM Inggris Winston Churchill dan Presiden Amerika Serikat Franklin Delano Roosevelt mengadakan pertemuan di atas kapal Augusta di teluk New Foundland. perteian itu menghasilkan suatu piagam yang disebut Atlantic Charter. Piagam ini disepakati sebagai dasar berdirinya organsiasi internasional yang baru, untuk menggantikan LBB yang gagal dalam melaksanakan tugasnya. Isi Pokok Atlantic Charter yaitu perlu adanya kesepakatan dan kerjasama antar bangsa atau antarnegara dalam meyelesaikan sengketa-sengketa internasional.
Sebagai kelanjutan dari disepakatinya Atlantic Charter, maka pada permulaan tahun 1945 wakil-wakil dari 50 negara yang disponsori oleh 4 negara besar yaitu Amerika Serikat, Inggris, Rusia dan China berkumpul di San fransisco (USA) untuk membicarakan dan membentuk organisasi sebagai pengganti LBB. Konferensi San Fransisco berhasil menyusun suatu piagam yang dikenal dengan nama Charter For Peace (Piagam Pedamaian). isi pokok dari Charter For Peace adalah bahwa setiap bangsa mempunyai hak untuk menentukan nasib sendiri (Right of self determination). Piagam inilah yang melandasi kegiatan dari organisasi internasional yang disebut sebagai PBB atau UNO. Istilah United nations pertama kali dipergunakan oleh Franklin Delano Roosevelt pada tanggal 1 januari 1942.
Piagam perdamian yang ditandatangani oleh 50 negara peserta konferensi San Fransisco, belum dapat meaksanakan tugasnya, karena belum mendapat pengesahan dan persetujuan dari parlemen masing-masing negera peserta. Baru pada tanggal 24 Oktober 1945, badan tersebut disahkan oleh sebagian besar dari negera peserta, sehingga tanggal 24 Oktober 1945 secara resmi diakui sebagai hari berdirinya PBB.
Markas besar PBB didirikan diatas tanah yang disumbangkan oleh John Davison Rockefeller Junior yang terletak ditepi East River, Lake Succes, New York. PBB sebagai badan dunia yang berdiri setelah Perang Dunia II, memiliki suatu tujuan, yaitu:
  • menjamin perdamian dunia, hak-hak manusia, kemajuan sosial-ekonomi;
  • perselisihan harus diselesiakan dengan jalan damai dan tidak boleh ada perang;
  • tidak boleh melanggar kedaulatan negara lain;
  • tidak boleh ikut campur tangan mengenai urusan luar negeri suatu negara;
  • mengadakan tindakan terhadap negara-negara yang membahayakan perdamaian dunia.
Untuk dapat menjadi negara anggota PBB terdapat beberapa syarat, yakni:
  • cinta damai;
  • menerima dan menyetujui serta tunduk kepada piagam PBB;
  • sanggup dan bersedia untuk memenuhi kewajiban-kewajiban yang tercantum dalam piagam PBB;
  • disetujui majelis umum atas usul dewan keamanan PBB.
Pada mulanya yang menjadi anggota PBB adalah ke 50 peserta konferensi Sn Fransisco. Negara-negara tersebut dapat disebut sebagai anggota asli. Namun negara-negara anggota PBB terus bertambah dan hingga tahun 2012 tercatat sebanyak 193 negara yang menjadi anggota PBB.
Badan-Badan PBB
PBB sebagai lembaga dunia memiliki badan-badan yang berkecimpung dalam berbagai urusan yang menyangkut maslaah-masalah internasional, badan-badan ini membantu tugas PBB. Adapun badan-badan itu antara lain: Majelis Umum (majelis musyawarah utama); Dewan Keamanan (untuk memutuskan resolusi tertentu untuk perdamaian dan keamanan); Dewan Ekonomi dan Sosial (untuk membantu dalam mempromosikan kerjasama ekonomi, sosial internasional dan pembangunan);  Sekretariat (untuk menyediakan studi, informasi dan fasilitas yang diperlukan oleh PBB);  Mahkamah Internasional (organ peradilan primer); Dewan Perwalian. Instansi Sistem PBB lainnya yang menonjol termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Program Pangan Dunia (WFP) dan Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa(UNICEF).
Sekretaris PBB
Badan ini diketuai oleh sekertaris jenderal (Sekjen) yang diangkat oleh majelis umum atas usulan Dewan Keamanan PBB dengan masa jabatan 5 tahun. Sekjen PBB bertugas menyelenggarakan pekerjaan administrasi PBB. Berikut para sekjen PBB dari masa ke masa:
  • Trygve Lie (Norwegia): masa jabatan 2 Februari 1946 – 10 November 1952
  • Dag Hammarskjöld (Swedia): Masa Jabatan 10 April 1953 – 18 September 1961
  • U Thant (Burma): Masa jabatan: 30 November 1961 – 1 Januari 1972
  • Kurt Waldheim (Austria): Masa jabatan: 1 Januari 1972 – 1 Januari 1982
  • Javier Pérez de Cuéllar (Peru):  masa jabatan 1 Januari 1982 – 1 January 1992
  • Boutros Boutros-Ghali ( Mesir): masa jabatan 1 Januari 1992           – 1 Januari 1997
  • Kofi Annan (Ghana): masa jabatan 1 Januari 1997 – 1 Januari 2007
  • Ban Ki-moon (Korea Selatan): masa jabatan: 1 Januari 2007 – Sekarang.
Negara Yang Punya Hak Veto di PBB
PBB dibentuk oleh negara-negara adi kuasa, bukan oleh masyarakat dunia. Hak veto itu hanya dimiliki oleh 5 negara besar dunia dan berfungsi untuk pengambilan keputusan apabila tidak didapati kesepakatan dalam musyawarah dan mufakat. kelima anggota pemegang hak veto itu adalah:
  • Amerika Serikat
  • Inggris
  • China
  • Jerman
  • Rusia
Demikianlah artikel Pustaka Sekolah yang membahas mengenai Perserikatan Bangsa-Bangsa: Sejarah dan Profil PBB, semoga artikel ini tentunya dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi kita semua.

0 komentar:

Posting Komentar

Prev
▲Top▲